Manga Devourer Scanlation
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Manga Devourer Scanlation

Grup skanlasi yang menscan manga-manga berkualitas tinggi
 
HomeLatest imagesSearchRegisterLog in
Search
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search
Chat area

[ Copy this | Start New | Full Size ]
Latest topics
» Konnichiwa Senpai~
Aeska Icon_minitimeby Lionerx Wed Feb 12, 2014 7:35 pm

» Post to 1000 vol 1
Aeska Icon_minitimeby NilaiTP Sun Aug 18, 2013 7:49 pm

» M:C & MDS's Project/Recruitment Test Merger
Aeska Icon_minitimeby Michalv Sun Jan 27, 2013 12:00 pm

» Ngobrol santai
Aeska Icon_minitimeby Michalv Sun Oct 07, 2012 11:22 am

» [GAME] Films
Aeska Icon_minitimeby Michalv Sat Oct 06, 2012 10:31 pm

» English Chat
Aeska Icon_minitimeby Michalv Mon Sep 24, 2012 4:44 am

» Saling Berpantun
Aeska Icon_minitimeby Michalv Mon Sep 24, 2012 4:42 am

» Haiku
Aeska Icon_minitimeby Michalv Mon Sep 24, 2012 4:41 am

» Tebak poster berikutnya
Aeska Icon_minitimeby Michalv Mon Sep 24, 2012 4:40 am

Affiliates
free forum
Who is online?
In total there is 1 user online :: 0 Registered, 0 Hidden and 1 Guest

None

Most users ever online was 27 on Thu Jul 18, 2013 1:04 pm

 

 Aeska

Go down 
3 posters
AuthorMessage
Angkasa
Mot
Mot
Angkasa


Posts : 75
Reputation : 4
Join date : 2011-03-27
Age : 35
Location : Depok

Aeska Empty
PostSubject: Aeska   Aeska Icon_minitimeThu Apr 07, 2011 12:17 pm

Mimpi

"Arsa...Arsa...hei, kamu ngelamun ya??"
seketika itu lamunanku buyar, buyar ketika tangan Fayra mulai menggoyang-goyang tubuhku.
"Ahh, sori ya, hehehehe...."
"Jangan ngelamun, ntar kesurupan loh"
Mendengar ucapannya barusan, aku sama sekali tidak merespon, entah kenapa aku sama sekali tidak tertarik untuk membalasnya, tapi tanpa disadari... tanganku mulai menggenggam jarinya. Aku tidak melihat ekspresinya ketika itu, karena aku masih sedikit berada dalam dunia lamunanku, dan pandanganku hanya tertuju kepada sesuatu yang ada di depan bawahku, tapi aku berani bertaruh bahwa dia kaget awalnya, mungkin pikirnya aku ini sedang sedih dan banyak pikiran, sehingga dia balas mengenggam jariku dengan erat.
"Ada apa? cerita dong kalo ada masalah..." aku terdiam sesaat,
"ahh engga kok, engga ada apa-apa" balasku, "duh aku ini, selalu saja seperti ini" dalam hatiku.
Aku yakin, dia masih penasaran dan ingin tahu, mengingat tingkahku seperti itu barusan. tapi hal ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Dia tahu, ketika saatnya nanti aku siap memberitahunya tentang apa yang ada dipikiranku, maka aku pasti memberitahunya, karena itu, dia lebih memilih untuk mencoba mengalihkan perhatianku dengan membicarakan hal-hal lain, hal yang menyenangkan. Kami pun terus berjalan dan tanpa terasa, aku sudah hanyut dalam obrolannya.

Waktu berjalan sangat cepat, aku tidak menyadarinya sampai aku melihat jam tanganku, ternyata waktu sudah menunjukan pukul 7 malam. Kurasa sudah saatnya aku mengantar dia pulang. Ya, dia tidak bisa pulang terlalu malam, karena nanti pasti akan ditanyai oleh orang tuanya. Tapi kalo boleh jujur, dia juga tidak terlalu suka keluar rumah sampai larut malam dengan seorang laki-laki. Pernah dia cerita kepadaku bahwa ketika dia ingin naik sebuah angkutan umum, dia melihat penumpangnya semuanya laki-laki dan itupun sudah agak penuh, seketika itu dia mengurungkan niatnya untuk naik angkutan umum itu. Mendengar ceritanya itu aku hanya bisa tertawa, lalu kubertanya
"emangnya kenapa? kok gak jadi?" sambil sedikit menahan tawaku itu.
"habis... isinya cowo semua! kayak di sarang penyamun" balasnya.
Mendengar jawabanya itu malah membuatku semakin tertawa "hahahaha".
"kalo aku jadi kamu dan isinya semuanya cewe, aku mah fine fine aja, enak malah, hehehehehe......".
Langsung saja dia mencubitku pahaku dengan keras, sambil menatap mataku,
"kamu ini ya...!!",
"aduh aduh, bercanda kok bercanda" balasku.
Cubitannya sangat keras, aku jamin pasti jadi merah. Kembali lagi ke masa kini, aku ingat bahwa sudah saatnya aku mengantarnya pulang.
"Arsa...",
"ya?" jawabku.
"Aku.... mau jujur sama kamu..." ucapnya,
"hah?? maksudnya apa?" dalam hatiku, "aaaa... jujur apa?maksudnya apa?bukankah kamu selalu jujur sama aku?"
"Dengar... kurasa...kita sudah gak bisa sama-sama lagi" ucapnya.
"Hah??? kamu ngomong apa sih?!,
"sudah dengar kan...kita gak bisa sama-sama lagi". "Dan aku bisa pulang sendiri, ga usah dianter" tambahnya.
Dia lalu pergi mencoba meninggalkanku, tapi aku langsung memegang tanganya,
"kenapa??? alasannya apa???" aku bertanya seraya meminta penjelasan.
Dia tidak menjawab...hanya meronta-ronta berusaha melepaskan tangannya dari genggamanku. Aku terus melihat wajahnya yang berusaha melepaskan tangannya itu, seketika itu aku kaget dan aku segera melepaskan genggamanku. Kurasa genggamanku terlalu kuat sehingga sedikit menyakitinya,
"maaf Fa, aku tidak bermaksud menyakitimu" kata hatiku dan mataku tertunduk kebawah.
Dia menatapku sambil memegangi tangannya yang baru saja kulepaskan, aku juga menatapnya. Ada banyak ekspresi di wajahnya, sedih, takut, sakit, itu setidaknya yang bisa kulihat di wajahnya. Dia diam, aku juga diam, lalu dia kembali berusaha meninggalkanku sendiri. kali ini aku tidak mencegahnya, aku hanya melihatnya pergi begitu saja.
Dug dug dug, "Arsa....Arsa..." dug dug dug, "Bangun...sudah pagi, mau sampe kapan kamu tidur terus?!" ucap seseorang.
Aku terbangun dari mimpiku, perlahan-lahan mendapatkan kesadaranku. setelah beberapa lama, aku teringat walau samar-samar mimpiku barusan,
"ahh...ternyata hanya mimpi" ucapku dengan suara lirih dan mata masih sedikit mengantuk. Dug dug dug,
"Arsa..." ucap seseorang yang ternyata ibuku,
"iya mah, aku dah bangun". suara dug dug dug pun hilang. dan aku bangkit dari tempat tidurku.

to be continue...
Back to top Go down
desmon91
Bat
Bat
avatar


Posts : 1
Reputation : 0
Join date : 2011-04-07

Aeska Empty
PostSubject: Re: Aeska   Aeska Icon_minitimeThu Apr 07, 2011 5:11 pm

wah..kayak cerita novel yah.. Very Happy
Back to top Go down
TheHangedMan
Embryon
Embryon
TheHangedMan


Posts : 754
Reputation : 2
Join date : 2010-10-30
Age : 30
Location : Perth

Aeska Empty
PostSubject: Re: Aeska   Aeska Icon_minitimeThu Apr 07, 2011 5:55 pm

Wah, Angkasa suka nulis ternyata. Nice Very Happy. Sekedar masukan dariku, strukturnya perlu diperbaiki. Mungkin tergantung style penulis, jadi aku juga kurang tau ya. Tapi kalau aku, aku bakal tulisnya begini:
"ahh engga kok, engga ada apa-apa" balasku.(titik, bukan koma) "duh aku ini, selalu saja seperti ini" kataku dalam hati. (Ini mungkin bisa diperjelas dengan dibikin italic)

juga:
Dug dug dug. Suara ketukan/gebukan(?) di pintu
"Arsa....Arsa..."
dug dug dug.
"Bangun...sudah pagi, mau sampe kapan kamu tidur terus?!" ucap seseorang.
Selain bikin lebih enak dibaca, juga kesannya ga monoton. Jadi perlu dipisah dikit gitu. Aku juga kurang yakin sih sama yang ini, perlu cek lagi sama novel.

Juga, untuk bahasanya rada ga konsisten. Soalnya kalau temen pasti ngomongnya slang, walau situasinya serius. Tapi sekali lagi, ini cuma pendapatku. Style penulis beda2 soalnya. Ditunggu kelanjutannya! Very Happy
Back to top Go down
Angkasa
Mot
Mot
Angkasa


Posts : 75
Reputation : 4
Join date : 2011-03-27
Age : 35
Location : Depok

Aeska Empty
PostSubject: Re: Aeska   Aeska Icon_minitimeSun Apr 10, 2011 4:48 pm

Kulihat jam sudah menunjukan pukul 8 pagi, melihat itu, tidak heran jika ibuku membangunkan aku sampai sebegitunya. Yah, namanya juga ibu, pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Lalu seperti yang biasa orang-orang lakukan, aku segera menyegarkan tubuhku dengan mengguyurnya dengan air, untung karena sudah pukul 8, air tidak begitu dingin. Saat aku mandi, aku sedikit teringat akan mimpiku barusan, aku berusaha untuk mengingatnya, tapi setelah berpikir lama, mencoba untuk mengingat, aku tetap tidak dapat mengingat seluruhnya. Hanya samar-samar, itupun hanya ketika perempuan itu pergi berlalu meninggalkanku, bahkan namanya, aku tidak tahu.
"heran... mimpi apa ya semalem itu?" ucap hatiku.
karena sulit sekali untuk diingat, maka aku memutuskan untuk tidak memikirkannya lebih jauh lagi. Selepas mandi, aku sarapan, tiada yang lebih dinanti dipagi hari selain sarapan. Aku menikmati makananku dengan lahapnya, tiba-tiba terdengar suara yang familiar muncul dari dalam kamarku. Setelah mendengarkan lebih seksama, ternyata itu suara handphoneku. Aku langsung bergegas mengambil handphoneku dan
"halo... Arsa!" ucap temanku yang ternyata Angel. Namanya sih boleh Angel, tapi terus terang, dia sangat galak bagaikan Devil.
"eh... Angie, iya ada apa gie?" balasku.
"mana kerjaan loe? loe kan ngurusin bab ke 3 tentang sejarah eksistensialisme!" ucapnya dengan tegas dan sedikit...galak.
"hah? gue dah kirim kok langsung ke email loe tadi malem"
"yang bener? gue dah cek email tapi gak ada email dari elo..."
"masa?! emailnya ini kan, angie_baik&cantik@yahoo.co.id, betul gak tuh?" ucapku.
"wee...baik dan cantik, narsis ni orang" hatiku berkata.
"iya betul, pokoknya gue gak mau tau, nanti siang jam 12 teng harus udah ada, ok" dia berkata.
"ok, entar gue kirim lagi" balasku.
Clik, beep beep beep, sambungan pun terputus, aku terdiam sesaat sambil terus memandangi handphoneku, entah karena sedikit kesal dengan Angie atau penasaran kenapa dia selalu bersikap seperti itu, tapi tak lama kemudian aku ingat bahwa aku harus mengirim ulang tugasku.
"hmm... kenapa ya kok ga masuk ke email Angie?" gumamku.
Aku segere menghidupkan komputerku, dan langsung masuk ke emailku. Setelah ku periksa,
"ahh... ternyata gagal terkirim" gumamku.
Tanpa pikir panjang, aku segera mengirim ulang hasil kerjaanku ke Angie.
"mudah-mudahan kali ini nyampe" hatiku berkata.

Aku lihat ternyata ada email yang masuk, ternyata dari teman baikku, Derry. tampaknya email ini masuk ketika aku tidur semalam. aku membukanya dan membacanya. Aku sedikit merasa lucu dan ingin tertawa membaca pesan darinya, kupikir ada apa, ternyata dia sedang naksir dengan seorang perempuan.
"halo bro, pa kabar ni? eh bro, gue minta tolong ya, bikinin gue puisi, gue lagi suka banget nih sama seseorang, gue pengin bacain puisi buat dia yang isinya tentang dia gitu, ok bro, kirimin lewat email aja ya bro"
"hahahahaha ada-ada aja ni orang" aku berkata.
Aku segera mengambil handphoneku dan menelpon dia, tersambung, aku berbicara dengannya dan sedikit menggodanya. Dia hanya bisa tersipu malu, yah tidak keliahatan sih mukanya, tapi ketahuan dari suaranya. Kami memutuskan untuk pergi jalan-jalan sekalian membicarakan masalah ini, ya... mumpung hari minggu pikirku. kami memutuskan untuk bertemu di tempat yang biasa, yaitu di Time Zone. Kami memang sering berpergian, biasanya berpergian ke daerah yang menantang nyali, seperti naik gunung dan sebagainya. Akhirnya aku sampai di Time Zone dan kelihatannya aku sampai lebih dulu, tidak mengapa sedikit menunggu karena ini adalah Time Zone, aku bisa bermain sambil menunggu. Ada satu permainan yang aku selalu kalah dari dia, yaitu Racing Car, entah sudah berapa kali aku menantangnya ulang, tetap saja hasilnya sama. Tapi aku juga mempunyai permainan kebanggaanku, Time Crisis, dengan satu koin aku bisa bertahan sampai sekitar setengah permainannya, bukan itu saja, ketepatan menembakku juga sekitar 90%. Itu berarti dalam sepuluh kali menembak hanya satu kali tembakanku luput.
Ketika sedang enak-enaknya main Racing Car tiba-tiba ada yang menepuk pundakku.
"hei Arsa, lagi latihan ya?" ucap seseorang yang sontak membuatku kaget karena sedang serius-seriusnya menatap layar di depan. aku menoleh ke belakang sebentar dan langsung fokus kembali ke layar.
"ahh, elo Der, ngagetin aja" balasku sambil tetap menatap layar
"serius amat ni kayaknya" ucap Derry.
"abis ini kita tanding ulang Der" jawabku
"ooo boleh boleh, kapanpun Arsa" jawabnya sambil tersenyum.
Kami akhirnya bertanding lagi dalam permainan Racing Car dan sepertinya hasilnya masih sama, aku kalah.
"kapan ya gue bisa menang?" ucapku.
"kapan-kapan bro" dia menjawab sambil tertawa.
kami lalu melanjutkan petualangan game kami di permainan andalanku, kali ini dia hanya bisa bengong, belum sampai setengah permainan, dia sudah kalah.
"yeah... this my forte!" hatiku berkata dengan semangatnya.
Akhirnya aku menghabiskan 5 koin untuk menamatkan Time Crisis. Kami kelelahan sehabis bermain, lalu kami mencari tempat duduk. tidak mudah mencari tempat duduk di Mall ini, pada akhirnya kami masuk ke toko makanan untuk hanya sekedar duduk. Derry tampaknya tidak sabar untuk bertanya kepadaku
"gmana Arsa... bantuin gue ya?, elo kan jago dalam hal puisi"

bagaimana selanjutnya? stay tune di forum ini ^_^ (emangnya radio)
Back to top Go down
Sponsored content





Aeska Empty
PostSubject: Re: Aeska   Aeska Icon_minitime

Back to top Go down
 
Aeska
Back to top 
Page 1 of 1

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Manga Devourer Scanlation :: Social Room :: Art Gallery-
Jump to: